Minggu, 31 Januari 2010

Ringkasan Ipa Kelas 7. Bab 7 dan 8 (Bilogi)

BAB 7

EKOSISTEM

Setiap organisme sangat bergantung pada organisme lain dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sumber daya alam tersebut digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan. Hubungan antarorganisme dengan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik merupakan timbal balik yang rumit dan kompleks dalam ekosistem.

A. Satuan Ekosistem

Ekosistem disusun oleh mahluk hidup dan mahluk tidak hidup. Di dunia mahluk hidup sangat banyak dan bervariasi jenisnya. Ada beberapa istilah untuk mempermudah mengenal satuan mahluk hidup dalam ekosistem. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Individu

Mahluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri. Contohnya :satu tanaman pisang, seekor kera.

2. Populasi

Sekumpulan individu mahluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu. Contohnya : beberapa ayam di kandang.

3. Komunitas

Sekumpulan populasi berbagai jenis mahluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah tertentu. Contohnya : populasi katak, ikan, ular, kerbau, dan tanaman padi di sawah adalah komunitas sawah.

Komunitas atau kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi interaksi antara komponen-komponen penyusunnya sehingga terbentuk suatu kesatuan fungsional. Keseimbangan ekosistem akan berubah apabila terjadi gangguan pada salah satu komponennya.

4. Lingkungan

Segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap mahluk hidup disebut lingkungan. Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam yaitu, : lingkungan benda tak hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara, dan cahaya. Lingkungan benda hidup yang meliputi semua komponen mahluk hidup yang berpengaruh terhadap mahluk hidup dalam lingkungan tersebut.

5. Habitat

Lingkungan suatu mahluk hidup tertentu untuk kelangsungan hidupnya disebut habitat.

B. Macam-Macam Ekosistem

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ekosisem alamiah dan ekosistem buatan.

1. Ekosistem Alamiah

Ekosistem alamiah adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat adanya pengaruh dari alam di sekitarnya. Contohnya : gurun, sungai.

2. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Contohnya : sawah, ladang.

Ekosistem yang ada di Bumi sangat bervariasi dari ekosistem yang sempit hingga sangat luas. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem lain, sehingga seluruh ekosistem di Bumi membentuk satu kesatuan yang disebut biosfer.

Di dalam biosfer ditemukan berbagai komunitas terpisah, contohnya komunitas tumbuhan, komunitas hewan. Kumpulan komunitas seperti ini akan membentuk bioma. Terdapat macam-macam bioma yang terletak dari daerah tropik sampaik kutub, antara lain bioma gurun, bioma hutan hujan, bioma sabana. Setiap bioma memiliki ciri yang khas yang sesuai dengan daerahnya, misalkan iklim, flora, fauna.

C. Komponen Penyusun Ekosistem

Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dibedkan menjadi 2, yaitu abiotik dan biotik.

1. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup. Berdasarkan fungsinya mahluk hidup dibedakan menjdi 3, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.

a. Produsen

Produsen adalah mahluk hidup penghasil bahan organik yang sangat dibutuhkan mahluk hidup lain untuk menjamin kelangsungan hidupnya, semua tumbuhan hijau sebagai produsen karena memiliki klorofil memungkinkan untuk terjadinya fotosintesis yang menghasilkan bahan organik.

b. Konsumen

Konsumen adalah mahluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan produsen untuk kelangsungan hidup. Contohnya : manusia, hewan.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu sebagai berikut .

1) Konsumen Tingkat Pertama ( konsumen Primer )

Konsumen primer adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi langsung dari produsen. Contohnya : ulat.

2) Konsumen Tingkat kedua ( Konsumen Sekunder )

Konsumen sekunder adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen primer. Contohnya : katak.

3) Konsumen Tingkat Ketiga ( Konsumen Tersier )

Konsumen tersier adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen sekunder. Contohnya : ular.

Berdasarkan jenis makannya hewan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalkan ulat, belalang, kerbau, kambing, dan sapi.

Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalkan harimau, macan, dan elang.

Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalkan kera, manusia, dan tikus.

c. Pengurai

Pengurai adalah mahluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa mahluk hidup lain menjadi komponen tanah, misalkan jamur dan bakteri.

Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan sumber makanannay, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.

Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri yang dibuat dari zat- zat organik di sekitarnya. Untuk mengubah zat organik menjadi organik dibutuhkan bantuan dari luar, seperti sinar matahari. Proses pembuntukan zat organik disebut fotosintesis. Sehingga disebut sebagai produse, tumbuhan termasuk golongan ini.

Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga membutuhkan peranan produsen, organisme yang termasuk golongan ini adalah herbivora, karnivora, dan omnivora..

Di dalam ekosistem produsen, konsumen, dan pengurai senantisa berhubungan satu terhadap yang lain sehingga membentuk suatu siklus.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas mahluk tak hidup. Komponen abiotik terdiri atas, sebagai berikut.

a. Cahaya

Cahaya adalah abiotik yang sangat diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk berfotosintesis.

b. Udara

Udara sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup untuk beraktivitas. Udara tersusun dari bermacam-macam gas diantarannya adalah oksigen dan karbondioksida. Oksigen dibutuhkan untuk melakukan proses respirasi untuk membakar karbohidrat menjadi energi, sehingga mahluk hidup dapat beraktivitas, sedangkan karbondioksida diperlukan tumbuhan hijau untuk melakukan proses fotosintesis.

c. Air

Air adalah salah satu abiotik yang berperan penting dalam tubuh mahluk hidup, karena apabila tidak ada air didalam tubuh mustahil suatu organisme dapat bertahan hidup. Tanpa air semua proses yang berlangsung di dalam tubuh akan terhenti sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisme. Air di dalam tubuh merupakn zat pelarut.

d. Tanah

Tanah merupakan dasar habitat bagi organisme yang terdapat di ekosistem. Tanah merupakan sumber mineral yang diperlukan oleh semua mahluk hidup.

e. Suhu

Suhu lingkungan dipengaruhi banyak sedikitnya radiasi sinar matahari yang diiterima komponen penyusun organisme. Akibatnya suhu akan meningkat. Apabila suhu tanah dan air laut lebih tinggi dari suhu sekelilingnya, makan energi panas akan mengalir dari tempat yana bersuhu panas ke tempat bersuhu dingin.

f. Mineral

Berbagai unsur mineral seperti nitrogen, fosfat, kalium, kalsium, sulfur, dan magnesium merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga keseimbangan eksistem.

Jadi, semua komponen penyusun ekosistem berfungsi sebagai pengatur keseimbangan ekosistem.

D. Keseimbangan Ekosistem

Suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaiman mestinya.

Selama tidak ada gangguan pada salah satu komponen penyusun ekosistem, keseimbangan ekosistem akan terus bertahan.

Apabila terjadi penurunan produsen, akan diikuti penurunan konsumen primer. Penurunan konsumen primer mengakibatkan penurunan konsumen sekunder dan seterusnya.

E. Saling Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem

Semua mahluk hidup tidak dapat hidup sendiri, bergantung pada yang lain.

· Saling ketergantungan Antarkomponen penyusun Ekosistem

Hubungan saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem meliputi :

a. Interdependesi antara komponen biotik dengan abiotik.

b. Interdependesi antara sesama komponen biotik, terdiri atas :

1. Interdependesi antara mahluk hidup sejenis.

2. Interdependesi antara mahluk hidup tak sejenis.

a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik

Adanya interdependesi antara komponen biotik dan abiotik dapat kita lihat pada tanaman. Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga menyebabkan kematian. Kematian disebabkan semua zat mineral tidak dapat diserap oleh tanaman kekurangan air. Hal ini membuktikan bahwa komponen abiotik mempengaruhi biotik.

Namun tetap saja keberadaan air dipengaruhi biotik. Misalkan ketersediaan air disebabkan karena tumbuhan menyerap air hujan yang jath di atas permukaan tanah, apabila hutan gundul maka air tidak dapat diserap tanah, dan dapat menyebabkan banjir.

b. Saling ketergantungan Antarsesama Komponen Biotik

Lingkungan biotik maupun abiotik merupakan sumber daya bagi kelangsungan hidup suatu organisme. Hewan memperoleh oksigen dari hasil fotosintesis, karbondioksida dihasilkan hewan dan air dalam tanah diserap tumbuhan. Selain itu interdependesi antarsesama biotik, misalkan bakteri memerlukan oksigen dari tumbuhan untuk menguraikan zat sisa untuk menjadi zat organik yang dapat diserap tanah yang sangat berguna oleh proses fotosintesis.

Walaupun tumbuhan adalah pemasok oksigen yang utama, tetapi tumbuhan tidak selamanya menyerap karbondioksida. Pada malam hari, jika tidak ada energi cahaya, tumbuhan akan melakukan proses respirasi, mereka menyerap oksigen dan membebaskan karbondioksida ke udara. Akibatnya pada malam hari tumbuhan, hewan, dan mahluk hidup lainnya berlomba-lomba agar mendapatkan oksigen. Berdasarkan hal itu, jelas bahwa di antara tumbuhan, hewan, dan pengurai berlangsung hubungan saling ketergantungan sesama biotik.

· saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai

Tumbuhan sebagai produsen memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Hasilnya adalah oksigen, karbohidrat, dan gulkosa. Oksigen dibutuhkan hewan dan manusia untuk pernafasan. Energi yang dihasilkan digunakan manusia dan hewan untuk melakukan aktivitas. Dari penjelasan tersebut, bahwa tumbuhan sebagai produsen sangat menentukan kelangsungan hidup konsumen dan pengurai.

F. Aliran energi dalam ekosistem

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

a. Rantai makanan

Rantai makanan adalah suatu proses makan dimakan yang terjadi secara berurutan. Misal tumbuhan dimakan ulat, ulat dimakan laba-laba, laba-laba dimakan katak, katak dimakan ikan, ikan dimakan manusia dan seterusnya.

b. Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang saling berhubungan. Jaring-jaring makanan terdiri atas 6 rantai makanan, yaitu :

a. Padi – tikus - burung elang

b. Padi – belalang- ikan - manusia

c. Padi – tikus – ular – burung elang

d. Padi – ayam – manusia

e. Padi – belalang – ikan – burung elang

f. Padi – manusia

Jika dilihat dari rantai makanan, kita termasuk konsumen primer saat makan nasi, konsumen sekunder pada saat makan ayam. Dan konsumen tersier pada saat makan ikan.

c. Piramida makanan

Piramida makanan adalah bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat dan energi dari produsen sampai konsumen tertinggi dalam ekosistem. Piramida makanan berfungsi untuk memprediksi terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.

G. Pola Interaksi Organisme

Biotik memiliki pola interaksi selain pola makan dimakan, biotik juga meiliki pola interaksi lain yaitu pola simbiosis dan kompetisi.

1. Simbiosis

Simbiosis berarti cara hidup bersama dari organisme-organisme berbeda dalam hubungan erat. Masing-masing mahluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.

Berdasarkan sifat, simbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

a. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama yang saling menguntungkan antara 2 individu mahluk hidup yang berlainan spesies. Berikut beberapa contoh dari simbiosis mutualisme.

1) Jamur dan ganggang

2) Lebah atau kupu-kupu dengan bunga

3) Badak dengan burung jalak

4) Ikan badut dengan anemon laut

5) Myrmecodia echinata dengan semut

6) Ikan karnivor dengan udang pemakan parasit

b. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan yang satu tidak dirugikan. Beberapa contoh dari simbiosis komensalisme sebagai berikut.

1. Tumbuhan paku/ anggrek dengan pohon tingggi di hutan

2. Ikan remora dengan hiu

3. Tumbuhan dengan serangga

4. Jamur parasit

c. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan mahluk hidup yang lain merugi. Berikut beberapa contoh dari simbiosis parasitisme.

1. Benalu dengan pohon mangga

2. Cacing pita dengan tubuh manusia

3. Tali putri dengan tanaman beluntas

2. Kompetisi

Kompetisis adalah persaingan di antara mahluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi terjadi karena terdapat lebih dari satu jenis mahluk hidup yang membutuhkan bahan yang sama dari lingkungan habitatnya. Beberapa contoh simbiosis sebagai berikut.

1. Kompetisi di antara dua banteng jantan untuk mendapatkan banteng betina

2. Kompetisi hewan herbivor di sabana dalam memperebutkan makanan untuk memprtahankan hidup

3. Antibiosis

Antibiosis adalah sebagai cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda spesies dan mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup yang lain. Prinsip ini digunakan dokter untuk menyembuhkana penyakit. Seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang dunia kedokteran telah menciptakan antibiotik untuk menyembuhkan beberapa penyakig. Contohnya : jamur Penicillium notatum yang dapat menghambat bakteri.

BAB 8

KEANEKARAGAMAN MAHLUK HiDUP

A. Tingkat Keanekaragaman Mahluk Hidup

Perbedaan bentuk, ukuran, strukur, warna dan fungsi organ menunjukan keanekaragaman mahluk hidup. Timbulnya keanekaragaman mahluk hidup dipandang merupakan peristiwa acak dan tidak terarah. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup yaitu mutasi, rekombinasi, dan reproduksi seksual.

Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti genetik dan lingkungan. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu hasil reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.

Beberapa tingkatan dalam keanekaragaman, anatara lain.

1. Keanekaragaman Gen

Gen adalah sifat keturunan yang tertentu dikandung sel mahluk hidup. Gen itu sendiri merupakan bagian kromosom yang terdapat pada sel. Gen adalah faktor pembawa keturunan. Dengan adanya gen kita dapat mengenal beberapa jenis spesies mahluk hidup dengan variasi masing-masing.

2. Keanekaragaman jenis

Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap mahluk hidup menyesuaikan dengan lingkungan. Keanekaragaman jenis ditentukan oleh gen dan lingkungan, misalkan keanekaragaman jenis dalam ekosistem sabana: jerapah, gajah, dan zebra.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keragaman ekosistem dipengaruhi oleh keadaan cuaca suatu daerah. Misal Indonesia, semakin ke timur hujan semakin berkurang dan terdapat berbagai macam hutan hujan musiman.

B. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup Sebagai Sumber Daya Hayati

1. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman

Pemanfaatan sumber daya hayati secara terus-menerus akan mengakibatkan terganggunya kelestarian satu jenis mahluk hidup dan penurunan keanekaragaman mahluk hidup. Sebenarnya penurunan ini tidak selamanya pengaruh campur tangan manusia tetapi ada yang terjadi secara alamiah, tetapi sekarang banyak campur tangan manusia yang menyebabkan penurunan keanekaragaman flora dan fauna. Apabila campur tangan manusia berlanjutg, maka spesies yang akan punah semakin banyak.

Oleh karena itu, diperlukan langkah pengamanan untuk mencegah semakin bertambahnya kerusakan lingkungan, dengan cara in situ dan ex situ. Bertujuan untuk menambah jumlah individu dalam populasi sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu keseimbangan populasi alamiah.

2. Keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia

Manusia hidup di dunia tidak sendirian, untuk hidup manusia memerlukan keragaman hayati. Tetapi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia kita perlu memanfaatkannya dengan benar dan sebaik-baiknya agar terjadi hubungan selaras dan seimbang antara manusia dan lingkungannya.

C. Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Usaha pelestarian sangat banyak, diantaranya.

1. Pelestarian secara in situ dan ex situ

Pelestarian In situ berarti di dalam habitat, dan ex situ di luar habitat.

2. Cagar alam

Cagar alam merupakan daerah yang dilindungi karena memiliki ekosistem yang unik.

3. Kebun plasma nutfah

Kebun plasma nutfah adalah pengembangan kebun koleksi yang cakupannya lebih luas. Di kebun ini tidak hanya tanaman unggul saja yang dipelihara, tetapi juga sumber hayati lainnya.

4. Kebun botani

5. Taman nasional

Daerah ini memiliki ekosistem asli. Kawasan ini biasa digunakan untuk penelitian, pendidikan, pariwisata, budi daya, dan rekreasi.

6. Suaka marga satwa

Suaka marga satwa adalah kawasan yang memiliki jenis satwa dan keanekaragaman yang unik.

Manfaat pelestarian dan perlindungan alam

1. Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan seperti terjaminnya ketersediaan air dan oksigen bebas di udara.

2. Mempertahankan keanekaan genetis mahluk hidup.

3. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan sehingga nilai pendidikan, ekonomi, dan reaksi alam sapat selalu dijaga.

BAB 7

EKOSISTEM

Setiap organisme sangat bergantung pada organisme lain dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sumber daya alam tersebut digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan, dan perkembangbiakan. Hubungan antarorganisme dengan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik merupakan timbal balik yang rumit dan kompleks dalam ekosistem.

A. Satuan Ekosistem

Ekosistem disusun oleh mahluk hidup dan mahluk tidak hidup. Di dunia mahluk hidup sangat banyak dan bervariasi jenisnya. Ada beberapa istilah untuk mempermudah mengenal satuan mahluk hidup dalam ekosistem. Istilah-istilah tersebut adalah :

1. Individu

Mahluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri. Contohnya :satu tanaman pisang, seekor kera.

2. Populasi

Sekumpulan individu mahluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu. Contohnya : beberapa ayam di kandang.

3. Komunitas

Sekumpulan populasi berbagai jenis mahluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah tertentu. Contohnya : populasi katak, ikan, ular, kerbau, dan tanaman padi di sawah adalah komunitas sawah.

Komunitas atau kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi interaksi antara komponen-komponen penyusunnya sehingga terbentuk suatu kesatuan fungsional. Keseimbangan ekosistem akan berubah apabila terjadi gangguan pada salah satu komponennya.

4. Lingkungan

Segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap mahluk hidup disebut lingkungan. Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam yaitu, : lingkungan benda tak hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara, dan cahaya. Lingkungan benda hidup yang meliputi semua komponen mahluk hidup yang berpengaruh terhadap mahluk hidup dalam lingkungan tersebut.

5. Habitat

Lingkungan suatu mahluk hidup tertentu untuk kelangsungan hidupnya disebut habitat.

B. Macam-Macam Ekosistem

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ekosisem alamiah dan ekosistem buatan.

1. Ekosistem Alamiah

Ekosistem alamiah adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat adanya pengaruh dari alam di sekitarnya. Contohnya : gurun, sungai.

2. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Contohnya : sawah, ladang.

Ekosistem yang ada di Bumi sangat bervariasi dari ekosistem yang sempit hingga sangat luas. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem lain, sehingga seluruh ekosistem di Bumi membentuk satu kesatuan yang disebut biosfer.

Di dalam biosfer ditemukan berbagai komunitas terpisah, contohnya komunitas tumbuhan, komunitas hewan. Kumpulan komunitas seperti ini akan membentuk bioma. Terdapat macam-macam bioma yang terletak dari daerah tropik sampaik kutub, antara lain bioma gurun, bioma hutan hujan, bioma sabana. Setiap bioma memiliki ciri yang khas yang sesuai dengan daerahnya, misalkan iklim, flora, fauna.

C. Komponen Penyusun Ekosistem

Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dibedkan menjadi 2, yaitu abiotik dan biotik.

1. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup. Berdasarkan fungsinya mahluk hidup dibedakan menjdi 3, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.

a. Produsen

Produsen adalah mahluk hidup penghasil bahan organik yang sangat dibutuhkan mahluk hidup lain untuk menjamin kelangsungan hidupnya, semua tumbuhan hijau sebagai produsen karena memiliki klorofil memungkinkan untuk terjadinya fotosintesis yang menghasilkan bahan organik.

b. Konsumen

Konsumen adalah mahluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan produsen untuk kelangsungan hidup. Contohnya : manusia, hewan.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu sebagai berikut .

1) Konsumen Tingkat Pertama ( konsumen Primer )

Konsumen primer adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi langsung dari produsen. Contohnya : ulat.

2) Konsumen Tingkat kedua ( Konsumen Sekunder )

Konsumen sekunder adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen primer. Contohnya : katak.

3) Konsumen Tingkat Ketiga ( Konsumen Tersier )

Konsumen tersier adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen sekunder. Contohnya : ular.

Berdasarkan jenis makannya hewan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.

Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalkan ulat, belalang, kerbau, kambing, dan sapi.

Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalkan harimau, macan, dan elang.

Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalkan kera, manusia, dan tikus.

c. Pengurai

Pengurai adalah mahluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa mahluk hidup lain menjadi komponen tanah, misalkan jamur dan bakteri.

Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan sumber makanannay, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.

Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri yang dibuat dari zat- zat organik di sekitarnya. Untuk mengubah zat organik menjadi organik dibutuhkan bantuan dari luar, seperti sinar matahari. Proses pembuntukan zat organik disebut fotosintesis. Sehingga disebut sebagai produse, tumbuhan termasuk golongan ini.

Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga membutuhkan peranan produsen, organisme yang termasuk golongan ini adalah herbivora, karnivora, dan omnivora..

Di dalam ekosistem produsen, konsumen, dan pengurai senantisa berhubungan satu terhadap yang lain sehingga membentuk suatu siklus.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas mahluk tak hidup. Komponen abiotik terdiri atas, sebagai berikut.

a. Cahaya

Cahaya adalah abiotik yang sangat diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk berfotosintesis.

b. Udara

Udara sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup untuk beraktivitas. Udara tersusun dari bermacam-macam gas diantarannya adalah oksigen dan karbondioksida. Oksigen dibutuhkan untuk melakukan proses respirasi untuk membakar karbohidrat menjadi energi, sehingga mahluk hidup dapat beraktivitas, sedangkan karbondioksida diperlukan tumbuhan hijau untuk melakukan proses fotosintesis.

c. Air

Air adalah salah satu abiotik yang berperan penting dalam tubuh mahluk hidup, karena apabila tidak ada air didalam tubuh mustahil suatu organisme dapat bertahan hidup. Tanpa air semua proses yang berlangsung di dalam tubuh akan terhenti sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup suatu organisme. Air di dalam tubuh merupakn zat pelarut.

d. Tanah

Tanah merupakan dasar habitat bagi organisme yang terdapat di ekosistem. Tanah merupakan sumber mineral yang diperlukan oleh semua mahluk hidup.

e. Suhu

Suhu lingkungan dipengaruhi banyak sedikitnya radiasi sinar matahari yang diiterima komponen penyusun organisme. Akibatnya suhu akan meningkat. Apabila suhu tanah dan air laut lebih tinggi dari suhu sekelilingnya, makan energi panas akan mengalir dari tempat yana bersuhu panas ke tempat bersuhu dingin.

f. Mineral

Berbagai unsur mineral seperti nitrogen, fosfat, kalium, kalsium, sulfur, dan magnesium merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga keseimbangan eksistem.

Jadi, semua komponen penyusun ekosistem berfungsi sebagai pengatur keseimbangan ekosistem.

D. Keseimbangan Ekosistem

Suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaiman mestinya.

Selama tidak ada gangguan pada salah satu komponen penyusun ekosistem, keseimbangan ekosistem akan terus bertahan.

Apabila terjadi penurunan produsen, akan diikuti penurunan konsumen primer. Penurunan konsumen primer mengakibatkan penurunan konsumen sekunder dan seterusnya.

E. Saling Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem

Semua mahluk hidup tidak dapat hidup sendiri, bergantung pada yang lain.

· Saling ketergantungan Antarkomponen penyusun Ekosistem

Hubungan saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem meliputi :

a. Interdependesi antara komponen biotik dengan abiotik.

b. Interdependesi antara sesama komponen biotik, terdiri atas :

1. Interdependesi antara mahluk hidup sejenis.

2. Interdependesi antara mahluk hidup tak sejenis.

a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik

Adanya interdependesi antara komponen biotik dan abiotik dapat kita lihat pada tanaman. Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga menyebabkan kematian. Kematian disebabkan semua zat mineral tidak dapat diserap oleh tanaman kekurangan air. Hal ini membuktikan bahwa komponen abiotik mempengaruhi biotik.

Namun tetap saja keberadaan air dipengaruhi biotik. Misalkan ketersediaan air disebabkan karena tumbuhan menyerap air hujan yang jath di atas permukaan tanah, apabila hutan gundul maka air tidak dapat diserap tanah, dan dapat menyebabkan banjir.

b. Saling ketergantungan Antarsesama Komponen Biotik

Lingkungan biotik maupun abiotik merupakan sumber daya bagi kelangsungan hidup suatu organisme. Hewan memperoleh oksigen dari hasil fotosintesis, karbondioksida dihasilkan hewan dan air dalam tanah diserap tumbuhan. Selain itu interdependesi antarsesama biotik, misalkan bakteri memerlukan oksigen dari tumbuhan untuk menguraikan zat sisa untuk menjadi zat organik yang dapat diserap tanah yang sangat berguna oleh proses fotosintesis.

Walaupun tumbuhan adalah pemasok oksigen yang utama, tetapi tumbuhan tidak selamanya menyerap karbondioksida. Pada malam hari, jika tidak ada energi cahaya, tumbuhan akan melakukan proses respirasi, mereka menyerap oksigen dan membebaskan karbondioksida ke udara. Akibatnya pada malam hari tumbuhan, hewan, dan mahluk hidup lainnya berlomba-lomba agar mendapatkan oksigen. Berdasarkan hal itu, jelas bahwa di antara tumbuhan, hewan, dan pengurai berlangsung hubungan saling ketergantungan sesama biotik.

· saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai

Tumbuhan sebagai produsen memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Hasilnya adalah oksigen, karbohidrat, dan gulkosa. Oksigen dibutuhkan hewan dan manusia untuk pernafasan. Energi yang dihasilkan digunakan manusia dan hewan untuk melakukan aktivitas. Dari penjelasan tersebut, bahwa tumbuhan sebagai produsen sangat menentukan kelangsungan hidup konsumen dan pengurai.

F. Aliran energi dalam ekosistem

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

a. Rantai makanan

Rantai makanan adalah suatu proses makan dimakan yang terjadi secara berurutan. Misal tumbuhan dimakan ulat, ulat dimakan laba-laba, laba-laba dimakan katak, katak dimakan ikan, ikan dimakan manusia dan seterusnya.

b. Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang saling berhubungan. Jaring-jaring makanan terdiri atas 6 rantai makanan, yaitu :

a. Padi – tikus - burung elang

b. Padi – belalang- ikan - manusia

c. Padi – tikus – ular – burung elang

d. Padi – ayam – manusia

e. Padi – belalang – ikan – burung elang

f. Padi – manusia

Jika dilihat dari rantai makanan, kita termasuk konsumen primer saat makan nasi, konsumen sekunder pada saat makan ayam. Dan konsumen tersier pada saat makan ikan.

c. Piramida makanan

Piramida makanan adalah bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat dan energi dari produsen sampai konsumen tertinggi dalam ekosistem. Piramida makanan berfungsi untuk memprediksi terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.

G. Pola Interaksi Organisme

Biotik memiliki pola interaksi selain pola makan dimakan, biotik juga meiliki pola interaksi lain yaitu pola simbiosis dan kompetisi.

1. Simbiosis

Simbiosis berarti cara hidup bersama dari organisme-organisme berbeda dalam hubungan erat. Masing-masing mahluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.

Berdasarkan sifat, simbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

a. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama yang saling menguntungkan antara 2 individu mahluk hidup yang berlainan spesies. Berikut beberapa contoh dari simbiosis mutualisme.

1) Jamur dan ganggang

2) Lebah atau kupu-kupu dengan bunga

3) Badak dengan burung jalak

4) Ikan badut dengan anemon laut

5) Myrmecodia echinata dengan semut

6) Ikan karnivor dengan udang pemakan parasit

b. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan yang satu tidak dirugikan. Beberapa contoh dari simbiosis komensalisme sebagai berikut.

1. Tumbuhan paku/ anggrek dengan pohon tingggi di hutan

2. Ikan remora dengan hiu

3. Tumbuhan dengan serangga

4. Jamur parasit

c. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan mahluk hidup yang lain merugi. Berikut beberapa contoh dari simbiosis parasitisme.

1. Benalu dengan pohon mangga

2. Cacing pita dengan tubuh manusia

3. Tali putri dengan tanaman beluntas

2. Kompetisi

Kompetisis adalah persaingan di antara mahluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi terjadi karena terdapat lebih dari satu jenis mahluk hidup yang membutuhkan bahan yang sama dari lingkungan habitatnya. Beberapa contoh simbiosis sebagai berikut.

1. Kompetisi di antara dua banteng jantan untuk mendapatkan banteng betina

2. Kompetisi hewan herbivor di sabana dalam memperebutkan makanan untuk memprtahankan hidup

3. Antibiosis

Antibiosis adalah sebagai cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda spesies dan mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup yang lain. Prinsip ini digunakan dokter untuk menyembuhkana penyakit. Seiring dengan perkembangan teknologi, sekarang dunia kedokteran telah menciptakan antibiotik untuk menyembuhkan beberapa penyakig. Contohnya : jamur Penicillium notatum yang dapat menghambat bakteri.

BAB 8

KEANEKARAGAMAN MAHLUK HiDUP

A. Tingkat Keanekaragaman Mahluk Hidup

Perbedaan bentuk, ukuran, strukur, warna dan fungsi organ menunjukan keanekaragaman mahluk hidup. Timbulnya keanekaragaman mahluk hidup dipandang merupakan peristiwa acak dan tidak terarah. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup yaitu mutasi, rekombinasi, dan reproduksi seksual.

Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti genetik dan lingkungan. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu hasil reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.

Beberapa tingkatan dalam keanekaragaman, anatara lain.

1. Keanekaragaman Gen

Gen adalah sifat keturunan yang tertentu dikandung sel mahluk hidup. Gen itu sendiri merupakan bagian kromosom yang terdapat pada sel. Gen adalah faktor pembawa keturunan. Dengan adanya gen kita dapat mengenal beberapa jenis spesies mahluk hidup dengan variasi masing-masing.

2. Keanekaragaman jenis

Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap mahluk hidup menyesuaikan dengan lingkungan. Keanekaragaman jenis ditentukan oleh gen dan lingkungan, misalkan keanekaragaman jenis dalam ekosistem sabana: jerapah, gajah, dan zebra.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keragaman ekosistem dipengaruhi oleh keadaan cuaca suatu daerah. Misal Indonesia, semakin ke timur hujan semakin berkurang dan terdapat berbagai macam hutan hujan musiman.

B. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup Sebagai Sumber Daya Hayati

1. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman

Pemanfaatan sumber daya hayati secara terus-menerus akan mengakibatkan terganggunya kelestarian satu jenis mahluk hidup dan penurunan keanekaragaman mahluk hidup. Sebenarnya penurunan ini tidak selamanya pengaruh campur tangan manusia tetapi ada yang terjadi secara alamiah, tetapi sekarang banyak campur tangan manusia yang menyebabkan penurunan keanekaragaman flora dan fauna. Apabila campur tangan manusia berlanjutg, maka spesies yang akan punah semakin banyak.

Oleh karena itu, diperlukan langkah pengamanan untuk mencegah semakin bertambahnya kerusakan lingkungan, dengan cara in situ dan ex situ. Bertujuan untuk menambah jumlah individu dalam populasi sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu keseimbangan populasi alamiah.

2. Keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia

Manusia hidup di dunia tidak sendirian, untuk hidup manusia memerlukan keragaman hayati. Tetapi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia kita perlu memanfaatkannya dengan benar dan sebaik-baiknya agar terjadi hubungan selaras dan seimbang antara manusia dan lingkungannya.

C. Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Usaha pelestarian sangat banyak, diantaranya.

1. Pelestarian secara in situ dan ex situ

Pelestarian In situ berarti di dalam habitat, dan ex situ di luar habitat.

2. Cagar alam

Cagar alam merupakan daerah yang dilindungi karena memiliki ekosistem yang unik.

3. Kebun plasma nutfah

Kebun plasma nutfah adalah pengembangan kebun koleksi yang cakupannya lebih luas. Di kebun ini tidak hanya tanaman unggul saja yang dipelihara, tetapi juga sumber hayati lainnya.

4. Kebun botani

5. Taman nasional

Daerah ini memiliki ekosistem asli. Kawasan ini biasa digunakan untuk penelitian, pendidikan, pariwisata, budi daya, dan rekreasi.

6. Suaka marga satwa

Suaka marga satwa adalah kawasan yang memiliki jenis satwa dan keanekaragaman yang unik.

Manfaat pelestarian dan perlindungan alam

1. Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan seperti terjaminnya ketersediaan air dan oksigen bebas di udara.

2. Mempertahankan keanekaan genetis mahluk hidup.

3. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan sehingga nilai pendidikan, ekonomi, dan reaksi alam sapat selalu dijaga.

1 komentar:

  1. New Slots: Play the Best 777 Casino Slots Online
    › casinos › slots-gamb 대전광역 출장샵 › casinos › slots-gamb Aug 2, 2019 — Aug 2, 2019 전주 출장샵 The 777 Casino 청주 출장샵 is one of the most popular online slots games on our website. 파주 출장마사지 We will show you the latest innovations and features 춘천 출장마사지 that you must

    BalasHapus